Setiap bentuk dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata kita dapat membedakan antara huruf "m" dengan "p" atau "C" dengan "Q". keunikan ini disebabkan oleh cara mata melihat korelasi antara komponen visual yang satu dengan yang lain. Sekelompok pakar psikologi dari Jerman dan Austria pada tahun 1900 memformulasikan sebuah teori yang dikenal dengan teori Gestalt (Sihombing, 2001:12).
Gambar Figure dan Ground
(Sumber : Tipografi Dalam Desain Grafis, 2001:12) |
Salah satu hukum persepsi dalam dari teori ini membuktikan bahwa untuk
mengenal atau „membaca‟ sebuah gambar diperlukan adanya kontras antara
ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negatif yang disebut
dengan ground. Berikut beberapa penerapan prinsip persepsi visual dari
teori Gestalt sebagai acuan serta beberapa contoh rancangan yang dapat
memperjelas gambaran-gambaran terhadap penerapan dari teori tersebut
(Sihombing, 2001:81).
Objek yang sama akan terlihat secara bersamaan sebagai kelompok. Hal ini dapat ditentukan lewat bentuk, warna, arah dan ukuran.
Gambar Similarity
(Sumber : Tipografi Dalam Desain Grafis, 2001:81) |
Tendensi: Mata kita akan mengelompokkan kotak-kotak yang miring sekaligus melihat tanda tambah atau silang
2. Continuation
Penataan visual yang dapat menggiring gerak mata mengikuti ke sebuah arah tertentu.
Gambar Continuation
(Sumber : Tipografi Dalam Desain Grafis, 2001:81) |
3. Proximity
Sebuah kesatuan atau pengelompokan yang terbentuk karena adanya korelasi antara elemen-elemen yang saling berdekatan.
Gambar Proximity
(Sumber : Tipografi Dalam Desain Grafis, 2001:81) |
Tendensi : Pandangan mata kita akan menuju pertama kali kepada kelompok yang terdiri dari empat buah elemen yang saling berdekatan.
4. Closure
Bentuk yang tertutup atau menyambung terlihat lebih stabil.
Gambar Closure
(Sumber : Tipografi Dalam Desain Grafis, 2001:81) |
Tendensi : Tanpa disadari mata kita akan mencoba menyambung bagian dari lingkaran yang terputus.
Tags:
tipografi