Deformasi dan Stilasi

Deformasi
Deformasi adalah perubahan bentuk, posisi, dan dimensi dari suatu objek.



Dalam senirupa istilah deformasi diartikan sebagai suatu kegiatan penggayaan atau perubahan bentuk, posisi, dan dimensi dari suatu objek yang dilakukan dengan cara penambahan beberapa unsur visual tertentu sehingga terciptalah suatu karya baru yang lebih menarik, gambarnya disebut dengan gambar deformasi atau karya deformasi.


Stilasi 
Stilasi sendiri merupakan penggayaan bentuk atau penggambaran dari bentuk alami menjadi bentuk ornamental (hiasan) yang dilakukan dengan cara pengurangan atau penyederhanaan objek, sedangkan gambarnya disebut gambar stilasi yang dapat diartikan sebagai bangun hias yang menggambarkan sesuatu dan akan disusun pada bidang hias.

Baik “Deformasi” maupun “Stilasi” sebenarnya tujuannya sama yaitu untuk menciptakan suatu karya yang lebih menarik dari pada objek aslinya. Adapun objek yang digunakan biasanya adalah tentang flora, fauna, dan manusia. 

Perbedaan antara karya atau gambar deformasi dan gambar stilasi adalah sifatnya, karya atau gambar deformasi biasanya lebih bersifat murni artinya karyanya dibuat murni sebagai hiasan contohnya seperti objek lukisan yang dipakai sebagai hiasan dinding, sedangkan karya stilasi lebih bersifat terapan artinya lebih fokus pada nilai fungsi contohnya motif batik yang objeknya dibuat lebih sederhana dari objek aslinya supaya mudah diterapkan dalam pembuatan batiknya.

Dalam deformasi maupun stilasi kita mengenal istilah ornamen, secara umum Istilah ornamen berasal dari kata Ornare (bahasa Latin) yang berarti menghiasi, Sedang dalam bahasa Inggris ornament berarti perhiasan. Secara umum ornament adalah suatu hiasan (elemen dekorasi) yang diperoleh dengan meniru atau mengembangkan bentuk-bentuk yang ada di alam.

Ornamen pada umumnya mempunyai bentuk tertentu, dapat berupa segi tiga, segi empat, lingkaran, dan sebagainya. Alangkah susah dan sulitnya untuk menerapkan bentuk-bentuk objek seperti keadaan aslinya, yakni secara naturalistis ke dalam bidang hias tertentu tanpa mengadakan penyesuaian atau perubahan-perubahan terlebih dahulu. Oleh karena itu perlu mengadakan penggubahan pada motif-motif tersebut sehingga menjadi bentuk ornamental, artinya memiliki sifat-sifat sebagai hiasan.

Nah disinilah keberadaan teknik gambar stilasi sangat dibutuhkan supaya kita dapat merubah objek hiasan yang semula rumit menjadi lebih sederhana sehingga mudah digunakan sebagai objek hiasan.

Karakteristik gambar stilasi adalah sebagai berikut :
  1. Memberikan bentuk yang tegas
  2. Memiliki kesan datar
  3. Bentuk oranamental (hiasan) yang indah
  4. Tidak meninggalkan karakteristik objek asli motif yang dibuat.
Ada dua permasalahan yang perlu diperhatikan dalam membuat stilasi, yaitu bangun luar dan isen. Bangun luar sebagai bangun utama atau bentuk luar gambar stilasi, sedangkan isen sebagai kelengkapan dari bentuk keseluruhan dan ciri serta sifat khasnya sekaligus untuk menambah nilai variasi dan daya tarik.

Langkah-langkah pembuatan gambar stilasi adalah sebagai berikut: 

1. Menentukan pilihan motif yang akan diwujudkan menjadi stilasi
Dalam hal ini misalkan kita memilih motif binatang berupa ikan.

2. Penggambaran Bangun Luar.
Fungsi stilasi sebagai unsur yang diisikan pada bidang hias maka penggambaran bangun luarnya kemungkinan pertama dapat berbentuk bebas dan kemungkinan lain dapat mangacu pada bentuk bidang hiasnya, baik berbentuk geometris maupun nongeometris. 


3. Menyempurnakan dan melengkapi bagian-bagian bangun luar. 
Hal ini dilakukan dengan cara membagi-bagi atau merajang bangun luar sesuai dengan bentuk-bentuk bagian motifnya.

4. Pemberian Isen.
Agar lebih indah dan menarik, gambar stilasi perlu dilengkapi dengan isen-isen berupa variasi titik, garis, blok, dan warna dengan memperhatikan ciri serta sifat khas sumbernya.


5. Finishing.
Dengan membersihkan bagian yang tidak diperlukan dan menyempurnakan bagian-bagian bentuk, garis, blok dan warna sehingga penampilannya menjadi rapi, bersih dan menarik.

Demikian proses dan tahapan menggambar stilasi seperti tersebut di atas tidak bersifat mengikat, maka berbagai kemungkinan lain dapat dilakukan untuk mencapai kesempurnaan hasil sesuai dengan gagasan dan kreativitas masing-masing.

Subscribe to receive free email updates: