MrJazsohanisharma

Jurnal Visual Seni Rupa (Konsep, Tujuan, Teknik dan Bentuk Jurnal Visual Seni Rupa) - Materi Seni Budaya Kelas 10 SMA/MA

A. Konsep Dokumentasi dan Jurnal Visual

Dokumentasi dalam seni rupa adalah sebuah proses kegiatan merekam dan menyimpan dokumen (berupa sketsa, tulisan, foto, rekaman, dll) karya seni rupa dalam bentuk kegiatan mencatat, menggambar, memotret, membuat video, dan lain-lain mulai dari: proses pencarian ide, konsep berkarya, perencanaan berkarya, hasil berkarya, dan evaluasi berkarya. Untuk mendapatkan jurnal visual yang baik maka harus ditunjang dengan referensi yang relevan.

Proses Membuat jurnal visual

Jurnal visual adalah kumpulan dokumentasi proses berkarya yang lengkap dan berurutan sesuai waktu berprosesnya.

Baca juga: Materi Seni Budaya Kelas X, Teknik Mengolah Unsur Visual Seni Rupa

B. Tujuan Mendokumentasi Karya Seni Rupa pada Jurnal Visual

Tujuan mendokumentasikan karya seni rupa antara lain:

  1. Mengeksplorasi kemampuan menyampaikan ide, pemikiran dalam bentuk visual.
  2. Melatih kepekaan dan kemampuan reflektif terhadap perkembangan diri dan kondisi sekitar.
  3. Menyimpan data lengkap proses pengerjaan dan hasil karya (catatan ide, hasil eksperimen dan konsep, sketsa, foto proses berkarya, foto hasil karya, dll).
  4. Mengingat proses berkarya untuk dievaluasi setelah selesai.
  5. Menjadi acuan saat ingin membuat karya kembali di kemudian hari.

C. Teknik Dokumentasi Karya Seni Rupa pada Jurnal visual

Sejalan dengan definisi dan tujuan dokumentasi karya seni rupa di atas maka teknik mendokumentasi karya seni rupa terdiri dari kegiatan berikut:

  1. Mencatat: kegiatan mencatat merupakan salah satu kegiatan merekam data secara manual dengan menuliskan apa yang dilihat, didengar dan dialami.
  2. Menggambar: menggambar hal-hal yang dilihat, didengar, dan dijalani.
  3. Gunting & tempel / kolase: menggunakan potongan-potongan kertas atau bahan lain yang dapat digunting dan ditempel ke buku jurnal. Potongan-potongan tersebut adalah kertas atau bahan -bahan yang bisa menjelaskan hal-hal yang ingin diceritakan tentang proses pengerjaan karya. (misal: potongan gambar dari majalah yang dirasa menarik).
  4. Memotret: memotret obyek atau kejadian-kejadian menarik yang diperlukan selama proses berkarya (misal: memotret saat melakukan percobaan berkarya, dll).
  5. Merekam suara atau video: merekam suara atau gambar pemikiran atau kejadian yang dianggap penting dalam proses pembuatan karya.

D. Bentuk Informasi untuk Dokumentasi Jurnal Visual

Ragam informasi yang perlu didokumentasikan oleh siswa sebagai berikut:

  1. Proses pencarian ide
  2. Referensi/acuan ide (teori pendukung, contoh konsep dan bentuk karya, dll)
  3. Perencanaan (alur pengerjaan, linimasa, kebutuhan berkarya termasuk anggaran)
  4. Proses dan hasil eksperimen berkarya
  5. Konsep karya
  6. Proses produksi
  7. Hasil karya
  8. Evaluasi karya

Baca juga: Materi Seni Budaya Kelas X, Unsur-Unsur Visual Seni Rupa

Berdasarkan aspek ragam informasi seperti telah diuraikan di atas maka penyajiannya dapat berbentuk Jurnal visual secara manual (misalnya dalam dalam bentuk cetak) maupun digital.

  • Jurnal visual fisik/manual, Jurnal visual yang menggunakan buku khusus yang disiapkan untuk membuat dokumentasi.
Contoh jurnal visual fisik (manual)

  • Jurnal visual digital, Jurnal visual yang menggunakan ruang digital untuk membuat dan menyimpan dokumentasi, seperti blog, website, google drive, dll.
Contoh jurnal visual digital

Baca juga: Materi Kelas X, Pengenalan Seni Rupa di Sekitar Kita di MAN 2 Bojonegoro

Post a Comment

Previous Post Next Post