Unsur-Unsur Visual Gambar Bentuk

      Unsur-unsur visual dalam gambar bentuk tidaklah berbeda dengan unsur-unsur visual seni rupa. Menurut Rustarmadi (2005:18-28) menyatakan bahwa:
“Unsur-unsur visual seni rupa yang penting yang dapat dimanfaatkan dalam gambar bentuk adalah garis, bidang, warna, tekstur, dan volume”.
Dengan demikian maka dapat diartikan bahwa semua unsur visual seni rupa bisa digunakan untuk menggambar bentuk tetapi unsur-unsur utama dalam  menggambar  bentuk hanyalah berupa garis, bidang, warna, tekstur, dan volume.

Berikut adalah deskripsi unsur-unsur visual dalam menggambar bentuk :

1. Garis
       Garis merupakan unsur seni rupa yang tidak dapat terpisahkan dari segala aktivitas menggambar. Semua gambar yang kita buat akan selalu diawali dari sebuah garis. Apriyatno (2010:4) mengemukakan bahwa:
“Garis adalah unsur rupa paling mendasar  yang membentuk sebuah objek”.
Selain itu Rustarmadi (2005:19) juga menyatakan bahwa:
“Garis adalah semua torehan benda ke bidang taferil yang menghasilkan suatu goresan kasat mata. Garis di dalam gambar bentuk tidak saja mewakili kerangka bentuk dari suatu benda, tetapi garis dapat dipakai pula untuk media arsir”.
Dengan demikian maka garis dapat didefinisikan sebagai unsur visual menggambar bentuk yang paling mendasar yang berupa goresan kasat mata yang dihasilkan dari torehan benda pada benda lainnya.

       Dilihat dari aspek teratur dan tidaknya garis dapat pula dibagi menjadi dua golongan yaitu garis yang beraturan dan garis yang tidak beraturan. Rustarmadi (2005:22) mengatakan bahwa:
“Garis beraturan adalah garis yang dibentuk dan disusun dengan  pengulangan teratur, sedangkan garis tidak beraturan adalah garis yang dibentuk dan disusun dengan pengulangan yang tidak teratur”.
Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa jenis garis sangatlah banyak sekali macamnya, ada garis yang teratur yaitu garis yang terbentuk dengan pengulangan yang teratur dan ada pula garis yang tidak teratur yaitu garis yang terbentuk dengan pengulangan yang tidak teratur.

Berikut adalah contoh garis teratur dan garis tidak teratur:
Garis teratur
Garis tidak teratur

       Menurut Mofit dalam Rustarmadi (2005:22) mengatakan bahwa:
“Ditinjau dari kuat tidaknya tekanan pada waktu membuat garis, garis dapat dibedakan menjadi garis dengan tekanan kuat, sedang, kambang, dan lemah”.
Sedangkan menurut Apriyatno (2010:04) mengatakan bahwa:
“jenis garis dapat dibagi menjadi garis lurus, legkung, patah-patah, dan acak”.
Garis di dalam gambar bentuk sangat dominan, bahkan unsur seni rupa yang lain (selain warna seperti tekstur semu, volume semu, dan bidang) dapat dibuat dengan menggunakan garis. Garis di dalam gambar bentuk utamanya berfungsi untuk membuat sket-sket global dan berfungsi untuk pengutaraan unsur gelap dan terang dengan menggunakan arsir. Syafii dkk dalam Rustarmadi (2005:24) mengemukakan bahwa:
“Garis dalam gambar dapat berfungsi sebagai garis kontur, artinya garis yang melingkupi atau membatasi objek dan garis untuk fungsi lain, misalnya menampilkan   gelap   terang     yang     dalam    gambar     disebut    arsir”.
Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa selain garis teratur dan garis tidak teratur, garis juga dapat dibedakan berdasarkan kuat dan tidaknya tekanan yang mana setiap garis dengan tekanan yang berbeda maka akan memiliki sifat yang berbeda pula. Berikut adalah macam-macam bentuk garis dan sifatnya:
Macam-macam garis dan sifatnya

2. Bidang
    Setelah garis, unsur visual menggambar bentuk lainnya adalah bidang. Apriyatno (2010:04) mengatakan bahwa: 
“Bidang adalah garis-garis yang membentuk bidang dasar dua dimensi”.
Syafii dalam Rustarmadi (2005:25) mengatakan bahwa: 
“Bidang sering pula disebut sebagai “raut”. Raut adalah tampang, potongan, bentuk suatu objek. Raut sering dipahami atau dikenali sebagai bidang atau bentuk”.
Dengan demikian maka dapat didefinisikan bahwa bidang adalah unsur visual gambar bentuk yang tersusun dari beberapa garis yang semua ujungnya saling berhubungan. Bidang tersebut bisa berupa bidang  dasar  dua  dimensi dan bidang dasar tiga dimensi atau disebut juga bentuk tiga dimensi.
Berikut adalah contoh bidang dasar dua dimensi dan bidang dasar tiga dimensi / bentuk :
Bidang dasar dua dimensi
Bidang dasar tiga dimensi (bentuk)

 
3. Warna
      Warna di dalam gambar bentuk masih menjadi semacam kebimbangan bagi para guru atau ahli seni rupa. Apalagi apabila didasarkan pada pengertian sementara yang ada bahwa gambar diartikan sebagai serba garis dan serba menggunakan hitam putih. Sedangkan yang dikatakan lukisan adalah serba warna. Rustarmadi (2005:27) mengatakan bahwa:
“Warna didalam gambar bentuk dapat pula digunakan sebagai pernyataan gelap dan terang”.
Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa di dalam gambar bentuk warna tetap bisa digunakan tetapi penggunaannya hanya sebatas warna gelap dan warna terang atau hitam dan putih saja dan di dalam gambar bentuk biasanya didefinisikan sebagai "gradasi arsir" / pencahayaan.
Gradasi arsir 1
Gradasi arsir 2

  4. Tekstur
      Dalam gambar bentuk, tekstur sangatlah diperlukan agar karakter gambar kita bisa sama dengan benda yang kita gambar. Rustarmadi (2005:27-28) mengemukakan bahwa:
“Tekstur adalah nilai pandang dan raba dari suatu permukaan tetapi terdapat pula paham yang menyatakan bahwa tekstur adalah sifat atau kualitas permukaan”.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa di dalam gambar bentuk tekstur yang digunakan adalah tekstur semu, dan kebanyakan menggunakan teknik-teknik arsiran. Untuk itu teknik arsiran sangat penting artinya di dalam gambar bentuk. teknik arsiran yang dapat digunakan diantaranya teknik arsir searah, silang, dan acak. Ada pula teknik gradasi dan teknik dussel
Tekstur (karakter kain, kayu, dan keramik)
5. Volume 
      Volume di dalam gambar bentuk termasuk volume semu karena volume di sini dihasilkan melalui arsiran. Rustarmadi (2005:28) menyatakan bahwa:
“Agar penggambaran volume baik maka kesan gelap terang yang dihasilkan dari gradasi hitam putih atau gradasi warna perlu dikuasai benar”.
Rustarmadi (2005:28) juga menyatakan bahwa:
“Permainan kontras antara bagian yang gelap dan bagian yang terang sangat menentukan pula hidupnya unsur ruang”.
Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa volume dalam gambar bentuk sifatnya sama dengan tekstur, yaitu sama-sama bersifat semu dan dibuat dengan menggunakan arsiran.

Volume

Subscribe to receive free email updates: