Fotografi human interest (HI) adalah potret dari kehidupan seseorang yang menggambarkan suasana/mood dan menimbulkan simpati dari orang yang melihatnya. Dalam kehidupan manusia sehari-hari memang banyak bentuk aktifitas yang dilakukan. Dari macam-macam bentuk aktifitas tersebut dapat dijadikan objek foto yang menarik dan memiliki makna tersendiri. Kegiatan yang menarik tersebut biasanya muncul dikarenakan ada faktor yang tidak biasa.
Human interest dalam fotografi dapat diartikan sebagai kegiatan dari manusia yang menggambarkan kehidupan pribadi seseorang tersebut. Dapat juga diartikan sebagai interaksi antar manusia yang disertai dengan ekspresi diri yang memperlihatkan sisi kehidupan dari seseorang tersebut. Awalnya, human interest photography lebih termasuk kedalam bagian dari foto jurnalisme, yaitu menggambarkan kehidupan dan interaksi manusia dengan lingkungannya, dan bertujuan supaya mengetuk hati orang-orang untuk bersimpati dan melakukan sesuatu untuk membantu subjek foto.
Di dalam foto jurnalisme, human interest termasuk dalam bagian feature (Ciri khas sebuah karya fotografi). Bagian ini biasanya disisipkan dan bukan untuk berita utama. Kategori human interest lebih banyak tentang kehidupan individu atau masyarakat biasa yang jarang diulas. Human Interest cukup luas cakupannya tapi sering dicampur-adukkan dengan kategori lain seperti Portrait photography, culture photography (budaya), street photography, travel photography, conceptual photography, dll.
Kebanyakan foto human interest adalah menggambarkan kehidupan masyarakat dengan ekonomi lemah atau di daerah pedalaman, tapi sebenarnya human interest tidak membatasi pada subjek masyarakat kelas bawah saja, tapi juga termasuk potret keberhasilan dari masyarakat kalangan atas.
Sebenarnya banyak sisi kehidupan manusia yang bisa kita ambil untuk objek foto human interest, tidak hanya kehidupan dijalanan tetapi juga bisa diambil saat bencana alam. Disaat bencana alam sangat kuat sisi emosional dari objek yang akan difoto, dan dimoment itu juga dapat terlihat sisi lain kehidupan manusia yang tidak biasa.
Memang tidak mudah untuk fotografi human interest ini, banyak tantangan yang harus dihadapi seorang photographer yang ingin mengambil tema foto ini. Biasanya masalah yang dihadapi yaitu objek fotonya malu untuk difoto ataupun moment yang pas untuk mengambil foto tersebut. Salah satu tekhnik yang digunakan untuk fotografi human interest yaitu dengan candid atau foto secara diam-diam supaya dapat moment yang kita inginkan. Tetapi akan lebih baik kita bisa berinteraksi langsung dengan orang atau objek yang akan difoto, hal tersebut lebih memudahkan kita untuk mengambil foto yang lebih alami.
Memang tidak mudah untuk fotografi human interest ini, banyak tantangan yang harus dihadapi seorang photographer yang ingin mengambil tema foto ini. Biasanya masalah yang dihadapi yaitu objek fotonya malu untuk difoto ataupun moment yang pas untuk mengambil foto tersebut. Salah satu tekhnik yang digunakan untuk fotografi human interest yaitu dengan candid atau foto secara diam-diam supaya dapat moment yang kita inginkan. Tetapi akan lebih baik kita bisa berinteraksi langsung dengan orang atau objek yang akan difoto, hal tersebut lebih memudahkan kita untuk mengambil foto yang lebih alami.
Foto human interest bisa terdiri dari satu foto atau rangkaian foto yang bercerita (photo story/essay).
Berikut adalah tips dalam memotret Human Interest:
- Untuk membuat foto human interest yang bagus, dibutuhkan karakter yang kuat/menarik, ekspresi yang hidup dan cerita yang menyentuh.
- Human interest biasanya dibuat dengan candid, yaitu orang yang dipotret tidak merasa difoto, tidak diarahkan oleh fotografer/penata gaya sehingga berkesan alami dan orisinil. Jika diarahkan dan setting lampu, special effect, atau olah digital/manipulasi secara berlebihan, jadinya hasil foto lebih cocok masuk dalam kategori portrait atau conceptual photography.
- Momen dalam memotret sangat penting, menguasai pengaturan kamera merupakan keharusan.
- Masih kaitannya dengan menangkap momen, gunakan foto berturut-turut untuk menangkap momen yang setiap detiknya berubah dengan cepat.
- Lensa telefoto yang memiliki jarak fokus antara 50-300mm akan membantu untuk memotret secara candid, meskipun lensa menengah dan lebar juga bisa untuk human interest jika Anda memiliki hubungan yang baik dengan subjek foto.
- Memotret dengan kamera compact bisa juga efektif terutama memotret dari jarak dekat. Subjek tidak akan merasa terintimidasi dan bereaksi seperti saat kita mengunakan kamera DSLR dan lensa yang besar.
- Komposisi yang baik adalah yang menonjolkan ekspresi atau bahasa tubuh subjek foto dari lingkungan hidupnya.
Human interest
|
Human interest
|
Human interest
|
Tags:
seni grafis