Kata busana diambil dari bahasa Sansekerta “bhusana”. Namun dalam bahasa Indonesia terjadi penggeseran arti busana menjadi padanan pakaian. Pengertian busana dan pakaian merupakan dua hal yang berbeda. Busana merupakan segala sesuatu yang dipakai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. Busana ini mencakup busana pokok, pelengkap (milineris dan assesories) dan tata rias. Sedang pakaian merupakan bagian busana yang tergolong pada busana pokok. Jadi pakaian merupakan busana pokok yang digunakan untuk menutupi bagian tubuh.
Zaman prasejarah manusia belum mengenal busana seperti yang ada sekarang. Manusia hidup dengan cara berburu, bercocok tanam, dan hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lain dengan memanfaatkan apa yang mereka peroleh di alam sekitar. Ketika mereka berburu binatang liar, mereka mendapatkan dua hal yang sangat penting dalam hidup yaitu daging untuk dimakan dan kulit binatang untuk menutupi tubuh. Pada saat itu manusia baru berfikir untuk melindungi badan dari pengaruh alam sekitar seperti gigitan serangga, pengaruh udara, cuaca atau iklim dan benda lain yang berbahaya. Cara yang dilakukan manusia untuk melindungi tubuhnya berbeda-beda sesuai dengan alam sekitar. Di daerah yang berhawa dingin, manusia menutup tubuh dengan kulit binatang, khususnya binatang buruan yang berbulu tebal seperti domba. Kulit binatang dibersihkan dari daging dan lemak yang menempel lalu dikeringkan. Hal ini biasa dilakukan oleh kaum wanita. Begitu juga di daerah panas, mereka memanfaatkan kulit kayu yang direndam terlebih dahulu lalu dipukul-pukul dan dikeringkan. Ada juga yang menggunakan daun kering dan rerumputan. Selain itu ada yang memakai rantai dari kerang atau biji-bijian yang disusun sedemikian rupa dan untaian gigi dan taring binatang.
Untaian gigi dan taring binatang dipakai di bagian leher, pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan panggul sebagai penutup bagian tertentu tubuh. Pemakaian untaian gigi, taring dan tulang, selain berfungsi untuk penampilan, dan keindahan juga berhubungan dengan kepercayaan atau tahayul. Menurut kepercayaan mereka, dengan memakai benda tersebut dapat menunjukkan kekuatan atau keberanian dalam melindungi diri dari roh jahat dan agar selalu dihormati. Pembuatan busana dari kulit kayu dan kulit binatang memerlukan keahlian tertentu, sebab harus mengetahui jenis kulit kayu dan binatang yang dapat digunakan untuk bahan busana. Hal inilah yang dianggap sebagai sejarah awal busana dan tata busana.
Istilah busana pada awalnya adalah untuk menyebutkan celemek panggul yang mempunyai bentuk seperti rok yang biasanya digunakan oleh wanita Yap dan Guamatela di kepulauan Caroline. Bentuk busana berasal dari daun pohon kelapa yang dianyam dan dipakai pada bagian pinggang sampai panggul, sehingga disebut dengan celemek panggul. Selain dari daun pohon kelapa, bisa juga dari kulit binatang. Setelah celemek panggul, kemudian berkembang menjadi Poncho yang memiliki bentuk hampir sama dengan celemek panggul. Bedanya poncho hanya berbentuk segi empat dan mempunyai lubang di tengah yang berfungsi untuk memasukkan kepala. Dari perkembangan tersebut muncul beberapa bentuk dasar busana, diantaranya: busana bungkus, kutang, kaftan, poncho, dan celana.
Busana adalah segala sesuatu yang dipakai mulai dari kepala sampai ujung kaki yang memberi kenyamanan dan menampilkan keindahan bagi pengguna. Busana meliputi: busana mutlak, busana pelengkap dan assesories. Busana mutlak yaitu busana yang tergolong busana pokok seperti baju, rok, kebaya, blus, dan pakaian dalam. Busana pelengkap (milineris) adalah busana yang melengkapi busana mutlak dan mempunyai nilai guna disamping untuk keindahan. Yang termasuk busana pelengkap adalah sepatu, tas, topi, kaus kaki, selendang, scraf, dan shawl. Aksesoris adalah busana untuk menambah keindahan, seperti cincin, kalung, jam tangan, gelang,dan bross.
Busana tidak hanya terbatas pada pakaian mutlak atau pelengkap, tetapi merupakan kesatuan dari keseluruhan yang dipakai mulai dari kepala sampai ke ujung kaki. Istilah busana dalam bahasa Inggris sangat beragam tergantung pada konteks yang dikemukakan, seperti fashion, costume, clothing, dress, dan wear. Fashion lebih difokuskan pada penampilan mode, seperti istilah mode yang sedang digemari masyarakat. Costume berkaitan dengan jenis busana, seperti busana nasional (national costume), busana muslim (moslem costume) dan busana daerah (traditional costume). Clothing digunakan untuk menyebutkan sandang yaitu busana yang berkaitan dengan kondisi atau situasi, seperti busana musim dingin (winter clothing), busana musim panas (summer clothing) dan lain-lain. Dress digunakan untuk busana yang menunjukkan kesempatan tertentu, misalnya busana pada kesempatan resmi ( dress suit), busana seragam (dress uniform), busana pesta (dress party). Dress juga digunakan untuk menunjukkan model pakaian tertentu, seperti long dress, sack dress, dan Indian dress. Wear digunakan untuk menunjukkan jenis busana itu sendiri, misalnya busana anak (children’s wear), busana pria (men’s wear), busana wanita (women’s wear) dan pakaian dalam (under wear).
Sumber: Buku SMK kelas x semester 1 / dasar artistik 1
Zaman prasejarah manusia belum mengenal busana seperti yang ada sekarang. Manusia hidup dengan cara berburu, bercocok tanam, dan hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lain dengan memanfaatkan apa yang mereka peroleh di alam sekitar. Ketika mereka berburu binatang liar, mereka mendapatkan dua hal yang sangat penting dalam hidup yaitu daging untuk dimakan dan kulit binatang untuk menutupi tubuh. Pada saat itu manusia baru berfikir untuk melindungi badan dari pengaruh alam sekitar seperti gigitan serangga, pengaruh udara, cuaca atau iklim dan benda lain yang berbahaya. Cara yang dilakukan manusia untuk melindungi tubuhnya berbeda-beda sesuai dengan alam sekitar. Di daerah yang berhawa dingin, manusia menutup tubuh dengan kulit binatang, khususnya binatang buruan yang berbulu tebal seperti domba. Kulit binatang dibersihkan dari daging dan lemak yang menempel lalu dikeringkan. Hal ini biasa dilakukan oleh kaum wanita. Begitu juga di daerah panas, mereka memanfaatkan kulit kayu yang direndam terlebih dahulu lalu dipukul-pukul dan dikeringkan. Ada juga yang menggunakan daun kering dan rerumputan. Selain itu ada yang memakai rantai dari kerang atau biji-bijian yang disusun sedemikian rupa dan untaian gigi dan taring binatang.
Untaian gigi dan taring binatang dipakai di bagian leher, pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan panggul sebagai penutup bagian tertentu tubuh. Pemakaian untaian gigi, taring dan tulang, selain berfungsi untuk penampilan, dan keindahan juga berhubungan dengan kepercayaan atau tahayul. Menurut kepercayaan mereka, dengan memakai benda tersebut dapat menunjukkan kekuatan atau keberanian dalam melindungi diri dari roh jahat dan agar selalu dihormati. Pembuatan busana dari kulit kayu dan kulit binatang memerlukan keahlian tertentu, sebab harus mengetahui jenis kulit kayu dan binatang yang dapat digunakan untuk bahan busana. Hal inilah yang dianggap sebagai sejarah awal busana dan tata busana.
Istilah busana pada awalnya adalah untuk menyebutkan celemek panggul yang mempunyai bentuk seperti rok yang biasanya digunakan oleh wanita Yap dan Guamatela di kepulauan Caroline. Bentuk busana berasal dari daun pohon kelapa yang dianyam dan dipakai pada bagian pinggang sampai panggul, sehingga disebut dengan celemek panggul. Selain dari daun pohon kelapa, bisa juga dari kulit binatang. Setelah celemek panggul, kemudian berkembang menjadi Poncho yang memiliki bentuk hampir sama dengan celemek panggul. Bedanya poncho hanya berbentuk segi empat dan mempunyai lubang di tengah yang berfungsi untuk memasukkan kepala. Dari perkembangan tersebut muncul beberapa bentuk dasar busana, diantaranya: busana bungkus, kutang, kaftan, poncho, dan celana.
Busana adalah segala sesuatu yang dipakai mulai dari kepala sampai ujung kaki yang memberi kenyamanan dan menampilkan keindahan bagi pengguna. Busana meliputi: busana mutlak, busana pelengkap dan assesories. Busana mutlak yaitu busana yang tergolong busana pokok seperti baju, rok, kebaya, blus, dan pakaian dalam. Busana pelengkap (milineris) adalah busana yang melengkapi busana mutlak dan mempunyai nilai guna disamping untuk keindahan. Yang termasuk busana pelengkap adalah sepatu, tas, topi, kaus kaki, selendang, scraf, dan shawl. Aksesoris adalah busana untuk menambah keindahan, seperti cincin, kalung, jam tangan, gelang,dan bross.
Busana tidak hanya terbatas pada pakaian mutlak atau pelengkap, tetapi merupakan kesatuan dari keseluruhan yang dipakai mulai dari kepala sampai ke ujung kaki. Istilah busana dalam bahasa Inggris sangat beragam tergantung pada konteks yang dikemukakan, seperti fashion, costume, clothing, dress, dan wear. Fashion lebih difokuskan pada penampilan mode, seperti istilah mode yang sedang digemari masyarakat. Costume berkaitan dengan jenis busana, seperti busana nasional (national costume), busana muslim (moslem costume) dan busana daerah (traditional costume). Clothing digunakan untuk menyebutkan sandang yaitu busana yang berkaitan dengan kondisi atau situasi, seperti busana musim dingin (winter clothing), busana musim panas (summer clothing) dan lain-lain. Dress digunakan untuk busana yang menunjukkan kesempatan tertentu, misalnya busana pada kesempatan resmi ( dress suit), busana seragam (dress uniform), busana pesta (dress party). Dress juga digunakan untuk menunjukkan model pakaian tertentu, seperti long dress, sack dress, dan Indian dress. Wear digunakan untuk menunjukkan jenis busana itu sendiri, misalnya busana anak (children’s wear), busana pria (men’s wear), busana wanita (women’s wear) dan pakaian dalam (under wear).
Sumber: Buku SMK kelas x semester 1 / dasar artistik 1
Tags:
seni kriya
thnks infonya gan ,,,
ردحذفTerimakasih atas informasinya, Silahkan Kunjungi website kami ^^
ردحذفhttp://fauziaherbal.com/obat-herbal-radang-sendi-lutut/