Kecantikan, agama, dan obat-obatan adalah tiga alasan utama mengapa kosmetik dikembangkan di beberapa budaya kuno. Pengembang kosmetika antara lain budaya Mesir Kuno, Cina Kuno, Yunani dan Romawi Kuno, dan kebudayaan lain yang tidak terbukukan dengan baik. Setiap kebudayaan yang ada, memiliki tradisi maupun budaya mengembangkan kosmetika, tetapi dilakukan secara turun temurun dan tidak terbukukan dengan baik.
Gambar bahan alami kosmetika |
Mesir Kuno, merupakan salah satu kebudayaan tertua yang berkaitan erat dengan kosmetika. Orang-orang Mesir kuno menggunakan make-up, wig, parfum, eye liner, lipstick, dan kosmetika lain yang merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari kerajaan atau semi-kerajaan. Produk mereka yang terkenal yaitu eye liner, berguna untuk mengurangi silau, mencegah infeksi mata, dan membuat mata terlihat cantik.
Kosmetik Cina Kuno dianggap sangat penting, terutama di kalangan bangsawan. Selama beberapa dinasti, kuku yang indah merupakan salah satu tanda kekayaan dan kemakmuran. Gaya rambut yang rumit, tata rambut, dan perawatan rambut merupakan sebuah bentuk seni yang indah. Kebudayaan Yunani dan Romawi Kuno, terkenal dengan indulgensi mandi mereka yang rumit, termasuk segala macam lotion dan ramuan. Mereka memakai parfum, bedak, blush, eyeliner, dan lipstick. Penggunaan wig, penyambungan rambut, removal rambut, dan mewarnai rambut merupkan hal yang populer pada jaman itu bagi mereka yang mampu.
Zaman modern, pengaruh budaya dan teknologi mempengaruhi perkembangan tata rias kecantikan. Meskipun masih berhubungan dengan rambut, kulit, dan kuku, saat ini tata rias memberi peluang posisi pekerjaan. Selain itu, untuk menjadi seorang penata rias yang ahli, harus mengambil kelas formal khusus tata rias. Pada zaman modern, penata rias sudah bisa dijadikan sebagai sebuah karir, misalnya menjadi seorang teknisi kuku, make-up artis, penata rambut, teknisi wig, esthetician, spesialis hair removal, atau spesialis perawatan kulit.
Sumber: Buku SMK kelas x semester 1 / dasar artistik 1
Sumber: Buku SMK kelas x semester 1 / dasar artistik 1
Tags:
seni teater