Macam dan Jenis busana teater

Busana beragam jenis dan bentuknya, dalam pentas teater digolongkan menjadi busana historis atau sejarah, busana sehari-hari, busana nasional, busana tradisional, busana sirkus, busana fantasi, busana hewan dan sebagainya.

1. Busana historis
yaitu bentuk busana pentas yang spesifik untuk periode berdasarkan sejarah dari kejadian lakon. Busana historis atau busana sejarah diartikan sebagai busana yang mencerminkan jaman tertentu dari suatu masa. Dalam pementasan teater, busana ini sering dipakai ketika pertunjukan mengangkat lakon-lakon sejarah. Busana sejarah terikat dengan masa tertentu, sehingga penata busana perlu mempelajari konvensi busana pada masa dimana peristiwa dalam naskah terjadi. Contohnya, naskah Domba-domba Revolusi karya B. Sularto latar peristiwanya terjadi pada masa perjuangan, maka busana dirancang mengacu pada busana masa perjuangan. Busana jaman Napoleon adalah serba ketat
untuk pria dan rok menjurai di atas lantai dengan rumbai dan rampel meriah bagi wanita. Busana pentas kerajaan Mojopahit akan berbeda dengan kerajaan Mataram. Oleh karena itu, penata busana perlu mengetahui model, warna, tekstur, dan corak busana pada masa perjuangan.
Busana sejarah

2. Busana sehari-hari 
Busana sehari-hari adalah busana yang dipakai dalam kehidupan keseharian masyarakat. Busana sehari-hari juga memiliki bentuk yang beragam, tergantung dari tingkat sosial masyarakat memakai. Misalnya, busana petani berbeda dengan  busana seorang tuan tanah. Busana sehari-hari dapat menunjukkan tingkat sosial seseorang yang memakai. Busana sehari-hari banyak dipakai dalam pementasan teater realis. Dimana teater realis merupakan gambaran kehidupan sehari-hari (illusion of nature).
Busana sehari-hari

3. Busana tradisional
Busana tradisional mencerminkan karakteristik masyarakat yang membedakan dengan kelompok masyarakat lain. Setiap masyarakat memiliki busana tradisional sesuai dengan kebudayaan dan setiap bangsa memiliki busana tradisional sendiri. Busana tradisional yaitu bentuk busana yang menggambarkan karakteristik spesifik secara simbolis dan distilir. Busana seperti ini seringkali berlatar belakang sejarah terutama yang berhubungan dengan karakter tradisional, periode, dan tempat khusus. Gambar di bawah menunjukkan beragam busana tradisional. Indonesia sangat kaya dengan busana tradisional, misalnya Jawa memiliki busana tradisional yang disebut kebaya. Kebaya memiliki karakteristik berbeda, antara kebaya Jawa Tengah, Sunda, dan Bali. Masyarakat Minangkabau memiliki baju kurung.

Busana tradisional

Busana tradisional

Naskah teater memiliki latar sosial budaya yang beragam. Naskah Panembahan Reso karya Rendra memiliki latar sosial budaya Jawa, naskah Puti Bungsu karya Wisran Hadi memiliki latar sosial budaya Sumatera. Busana yang dibutuhkan naskah adalah busana tradisional sesuai dengan latar sosial budaya dimana peristiwa terjadi. Pementasan teater yang mengambil naskah asing sering juga diadaptasi ke latar sosial budaya tertentu, misalnya Hamlet dipentaskan dengan latar sosial budaya Jawa. Oleh karena itu, penata busana perlu mempelajari beragam busana tradisional.

4. Busana fantasi
Busana fantasi adalah untuk mengidentifikasikan jenis busana yang lahir dari imajinasi dan fantasi perancang. Busana tidak lazim ditemui dan dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Busana jenis ini dimaksudkan untuk busana tokoh yang tidak riil dalam kehidupan sehari-hari, misalnya tokoh bidadari, malaikat, atau dewa. Busana untuk tokoh semacam ini membutuhkan rancangan khusus sehingga membedakan dengan tokoh yang riil.

Busana fantasi

5. Busana nasional
Busana nasional yaitu busana yang menggambarkan secara khas dari suatu negara dan yang bersangkutan dengan historis. Misalnya busana tentara Jerman jaman Nazi atau tentara Jepang diperang dunia II.
Busana nasional

Sumber: Buku SMK kelas x semester 1 / dasar artistik 1

Subscribe to receive free email updates: