Macam-Macam Jenis Aliran dalam Karya Seni Lukis, Pembagian Gaya Seni Lukis Berdasarkan Karakteristik Karya

Pengertian dan jenis-jenis aliran seni lukis
Seni lukis merupakan salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai estetika daripada nilai guna. Pada umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis. Kebanyakan pelukis biasanya akan menemukan kepuasan tersendiri dengan karya yang ia hasilkan. Para seniman dapat secara bebas mengekspresikan diri dalam lukisan sehingga dihasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika yang tinggi.

Bagi penikmat lukisan, sebuah karya lukisan adalah keindahan yang menimbulkan decak kagum sehingga tidak jarang para kolektor sanggup mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk memiliki lukisan yang mencuri perhatiannya. Oleh karena itu, meskipun tidak memperhatikan nilai guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

Lukisan merupakan karya seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam media lukis (kanvas, kertas, dls) dengan menggunakan alat lukis seperti cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati keindahannya.

Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis berfungsi sebagai media sosial melalui sebuah gambar dan ekspresi seniman dalam upaya merespon berbagai aspek yang ada di lingkungannya melalui karya lukisan. Berikut adalah aliran-aliran dalam seni lukis:

1. Romantisme
Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan sebuah kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa. Lukisan-lukisan romantisme cenderung menampilkan hal yang berurusan dengan perasaan seseorangseperti eksotik, kenangan masa lalu, perasaan, kecantikan, dan ketampanan.

Berikut ciri-ciri aliran romantisme :
a. Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional
b. Penuh gerak dan dinamis.
c. Warna bersifat kontras dan meriah.
d. Pengaturan komposisi dinamis.
e. Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
f. Kedahsyatan melebihi kenyataan.


2. Realisme
Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya. Aliran realisme memandang bahwa lukisan itu pada dasarnya seni yang kongkrit.

Berikut ciri-ciri aliran realisme :
a. Cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan alam
b. Tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni
c. Cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai bentuk aslinya.














3. Neoklasisme
Aliran ini berkembang seiring dengan hadirnya beberapa seniman akademis yang sangat populer di zamannya. Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara.

Berikut ciri-ciri aliran ini :
a. Terikat pada norma-norma intelektual akademis.
b. Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
c. Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
d. Raut muka tenang dan berkesan agung.
e. Berisi cerita lingkungan istana.
f. Cenderung dilebih-lebihkan.















4. Naturalisme
Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya.Para pelukis Naturalisme sering dijuluki sebagai pelukis pemandangan.

Ciri-ciri naturalisme antara lain :
a. Tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggi
b. Mengutamakan unsur keindahan alam
c. Tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang nyata.
d. Cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif.















5.  Ekspresionisme
Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa sebagai dasar ungkapan yang ditungkan dalam sebuah kanvas. Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin.

Ciri-ciri Ekspresionisme antara lain :
a. Mengutamakan tema berdasarkan kebebasan
b. Cenderung selalu memberikan efek yang bisa diambil dari kasat mata.













6. Kubisme
Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep yang mengatakanbahwa bentuk dasar dari segala bentuk adalah silinder, bola, balok dan semua bentuk yang ada di alam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah. Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. 
Aliran kubisme mencoba mengungkapkan segala bentuk yang terwujud dari sebuah benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga, kerucut, dan lain sebagianya. Aliran ini cenderung lebih banyak memakai kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan objek lain. 

Ciri-ciri aliran ini antara lain:
a. Banyak memakai bidang ruang dan geometris
b. Gambar yang dihasilkan cenderung terlihat ceria
















7. Surealisme
Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis. Mengenai ketidaksadaran dalam anatomisme dan impian. Surealisme sering tampil tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi.



















8. Abstrak
Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya tidak ban yak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan imajinasi dari sang seniman sendiri.

Ciri-cirinya adalah:
a. Menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk yang ada di alam. 
b. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam.















Demikian beberapa aliran dalam seni lukis, semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates: