Tari Gatotkaca, Gerak Pokok, Gerak Khusus, Gerak Peralihan, dan Gerak Penghubung

Tari Gatotkaca termasuk ke dalam jenis tari wayang. Gambaran dari tarian ini adalah kesan yang terungkap lewat bentuk tarian dari esensi peristiwa yang melatarbelakanginya. Akan tetapi, tidak dibawakan secara keseluruhan peristiwa, hanya peristiwa-peristiwa tertentu. Seperti tari Gatotkaca dengan tema ngalanglang nagara.

Baca juga: Tari Rahwana, Tari Kegandrungan Rahwana Berkarakter Gagah Danawa


Karakter tokoh dalam tarian ini monggawa lungguh dengan gerak-gerak sebagai berikut:
  1. Gerak pokok, yaitu adeg-adeg, jangkung ilo, mincid, gedut, dan lengkahan (keupat dan gedig).
  2. Gerak khusus, yaitu gerakan yang umumnya terdapat pada karakter/tarian tertentu. Misalnya, pada gatotkaca yang monggawa dan ngalana, gerak khususnya adalah pakbang.
  3. Gerak peralihan, yaitu gerak yang digunakan sebagai sisipan, yang digunakan antara gerak pokok dan gerak pokok lainnya, atau gerak pokok dan gerak penghubung. Gerak peralihan pada tari Gatotkaca adalah gerak raras gedig.
  4. Gerak penghubung, yaitu gerak peralihan yang berfungsi sebagai penghubung ke koreografi yang diiringi yang embatnya berbeda, baik embat naik (naekeun) atau embat turun (nurunkeun) gerakan ini senantiasa berkaitan dengan keserasian desain gerak, ritme, tempo dan dinamika serta suasana.
Bentuk gending yang digunakan dalam tarian ini adalah perpaduan instrumen dan vokal. Instrumen yang digunakan adalah gamelan berlaras salendro dan vokal yang digunakan adalah kakawen yang dibawakan dalang.

Baca juga: Tari Gambyong, Tari Tunggal Klasik dari Solo Jawa Tengah

Bentuk gending tari gatotkaca mempunyai ciri khas irama sebagai berikut:
  1. Irama yang pertama dimainkan adalah irama cepat (grudugan)
  2. Perubahan bentuk irama dalam tarian ini terbagi dua, yatiu nurunkeun (grudugan (cepat) ka lagu ageung (lambat)) dan naekeun (lagu ageung ka sawilet (sedang))
Tata rias pada tarian ini menggunakan garis wajah sebagai berikut. Bentuk alis cagak, godeg kampak, pasu teleng rangkap, kumis baplang, cedo dan pasu damis. Sedangkan tatabusana yang digunakan adalah makuta gelung pelengkung garuda mungkur/capit hurang bercagak, baju kutung berhiaskan bintang, celana sontog, sinjang dodot satria, epek, beubeur, tutup rasa, uncal, gelang kaki, gelang tangan, kilat bahu dan keris.

Demikian artikel yang dapat saya bagikan hari ini berkaitan tentang Tari Gatotkaca, Gerak Pokok, Gerak Khusus, Gerak Peralihan, dan Gerak Penghubung, semoga apa yang saya bagikan ini dapat menambah wawasan anda dalam memahami lebih jauh tentang Tari Gatotkaca ini.

Subscribe to receive free email updates: