Batik Pekalongan Indonesia | Koleksi Museum Batik Pekalongan, Museum Batik Indonesia

Museum Batik Pekalongan menyimpan 800 lebih koleksi batik kuno dan modern se-Indonesia sebagai upaya untuk melestarikan salah satu hasil karya budaya warisan nenek moyang. Pemandu Museum Batik Pekalongan, Ahmad Faizin di Pekalongan, Rabu, mengatakan, koleksi batik yang tersimpan di Museum Batik Pekalongan ini ada yang dibuat pada 1900-an atau saat masa penjajahan Belanda hingga sekarang. Koleksi batik yang dibuat pada 1900-an barasal dari Cirebon dan disumbangkan ke museum oleh pemiliknya, Soejatun Damais warga Jakarta. Kondisi batik itu kini sudah mulai tampak rapuh sehingga bagi para pengunjung yang ingin melihat koleksi batik tidak diperbolehkan memegang benda karena dikhawatirkan bisa merusak keutuhan kain batik itu.Sedangkan jenis corak dan motik batik di Museum Batik Pekalongan, ada yang bermotif "alas-alasan", "boketan", "cinderella", "parang", "kawung", "semen", "truntum", dan lainnya. Ia mengatakan, saat ini hanya ada 300-an koleksi batik yang terpajang di dinding Museum Batik Pekalongan dan setiap tiga bulan sekali, batik itu ditutunkan untuk diganti dengan koleksi batik lainnya.


Museum Batik ini terletak di kota Pekalongan, kira-kira 2 jam perjalanan darat dari Semarang, ibukota Propinsi Jawa Tengah ke arah barat atau ke arah Jakarta. Bangunan yang dipakai sebagai museum adalah gedung bekas Kantor Perbendaharaan Pemerintahan Belanda di Pekalongan yang dipakai pada paruh awal abad XIX Masehi. Bekas ruang tempat menyimpan uang pada waktu gedung ini masih digunakan oleh Pemerintah Belanda juga masih dapat dijumpai di dalam museum ini. 

Museum Batik di kota Pekalongan merupakan realisasi hasrat bangsa Indonesia yang berbudaya untuk menyumbangkan sebuah pusat kegiatan budaya dan ekonomi yang senantiasa berusaha mencapai taraf tingkat dunia dan sekaligus berfaedah bagi masyarakat. Museum yang diresmikan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 12 Juli 2006 mempunyai 300 koleksi kain batik hasil sumbangan dari berbagai kalangan yang dipamerkan pada dua ruang pamer yang ada, yaitu ruang pamer T untuk koleksi batik Pekalongan dan corak pesisir, serta ruang pamer L untuk koleksi batik Nusantara yang berasal dari daerah lain di luar pesisir pantai utara pulau Jawa.

Ruang pamer T menyajikan koleksi batik corak Pekalongan dan corak pesisir,
juga disajikan contoh-contoh bahan pewarna alami

Ruang pamer L menyajikan koleksi aneka corak batik Nusantara

Di museum ini tersimpan berbagai koleksi dan jenis batik dari mulai jaman Belanda, pengaruh Jepang pada saat perang dunia kedua dengan motif Jawa Hokokai. Disamping itu ada pula batik dari luar Jawa khususnya Sumatera yang bayak dipengaruhi oleh budaya Islam yang tampak dari motif yang menyerupai kaligrafi tulisan Arab. Koleksi museum ini cukup bergam dan menarik, antara lain: batik antik yang usianya mencapai 100 tahun lebih, kebaya encim yang biasa dipakai oleh wanita tionghoa di Indonesia. Corak batik yang ada di Pekalongan terdiri pembauran unsur lokal dengan unsur dari Arab, Cina, dan Belanda. Di museum ini, juga menyediakan penjualan berbagai produk batik dari Pekalongan.


Koleksi tidak dipamerkan semuanya sekaligus, tapi bertahap dan diganti sekali tiga bulan. Strategi ini membuat pengunjung mau tak mau harus berkunjung berkali-kali, karena setiap tiga bulan itu, dipamerkan koleksi yang baru lagi. Soal fasilitas relatif lengkap, ada perpustakaan, ruang pamer, ruang seminar, tempat pelatihan, fasilitas HAKI, ada kedai tempat penjualan. Dua hingga tiga tahun ke depan, pengelolaan dan hasil yang diharapkan dari Museum Batik Pekalongan ini akan maksimal. 

Salah satu koleksi Museum Batik Pekalongan

Di Pekalongan, batik sudah menjadi muatan lokal, bahkan ada SMK Batik. Hal ini sangat mendukung keberadaan museum batik dan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat. Ke depan, juga akan didirikan perguruan tinggi batik di Pekalongan.


Selain ruang pamer tetap juga ada ruang administrasi, ruang penyimpanan dan konservasi koleksi, ruang pertemuan dan Kedai Batik tempat pengunjung bisa membeli souvenir dengan bahan dasar kain batik. Direncanakan nantinya juga akan ada ruang perpustakaan, serta ruang data dan informasi.

sumber: modul museum batik pekalongan

Subscribe to receive free email updates: