Materi Seni Rupa Kelas XI MAN 2 Bojonegoro, Mengamati Masalah di Lingkungan Sekolah

 A. Pengertian Masalah

1) Apakah masalah itu?

Masalah adalah keadaan yang tidak sesuai dengan norma, nilai, ketentuan, peraturan yang sudah disepakati, sehingga dapat menimbulkan keadaan yang tidak disukai, tidak nyaman, kekacauan, atau kerusakan tatanan hidup bersama. Contohnya:

Keadaan yang tidak sesuai dengan peraturan sekolah, atau tidak sesuai dengan kepantasan. Jadi untuk mengetahui ada atau tidaknya masalah di lingkungan sekolah, kita dapat 2 cara:

Cara petama, menggunakan peraturan sekolah atau menggunakan norma sebagai acuan. Jika terdapat ketidak sesuaian antara peraturan dengan kenyataan, maka disitu terdapat masalah.
Cara kedua, melihat dampak. Misalnya dengan menggunakan pertanyaan:

  1. “Mengapa sampah berceceran di sekitar tempat sampah?”
  2. “Mengapa buku di perpustakaan sulit ditemukan?”
  3. “Mengapa sering terjadi peserta didik membolos?” .

Pertanyaan dapat anda kembangkan sendiri sesuai dengan apa yang pernah anda alami atau anda perhatikan di lingkungan sekolah.

2) Permasalahan lingkungan dan sosial di sekolah.

Peserta didik tentu menjumpai atau bahkan mengalami permasalahan selama berada di sekolah. Permasalahan yang dijumpai atau dialami tersebut mungkin tidak diabaikan karena dianggap biasa, tidak berdampak langsung pada dirinya, atau karena sudah dianggap perilaku umum yang biasa.

Setidaknya terdapat dua masalah umum di lingkungan sekolah, yaitu masalah lingkungan hidup dan masalah sosial. Masalah lingkungan hidup misalnya:

  1. Sampah yang bercecer.
  2. Tanaman hias yang rusak.
  3. Kebisingan yang mengganggu konsentrasi.
  4. Kepengapan ruangan, dan lain lain.

Masalah sosial, misalnya:

  1. Perundungan (bullying) dalam bentuk perkataan atau perbuatan.
  2. Intoleransi antar peserta didik.
  3. Membolos sekolah, dan lain lain.

Permasalahan yang ada di lingkungan sekolah tersebut perlu untuk diatasi atau diselesaikan. Dapatkah kita berpatisipasi mengatasi masalah tersebut dengan bentuk yang kreatif melalui seni rupa? Bagimana caranya?

B. Mengidentifikasi Masalah dari hasil pengamatan

1) Cara Mengurai Masalah

Seperti telah diurakan pada materi terdahulu, masalah adalah keadaan yang tidak sesuai dengan norma, ketentuan, dan aturan yang disepakati. Untuk melihat ada tidaknya masalah adalah melihat ada tidaknya dampak atau akibat. Misalnya, kita melihat ada salah seorang teman kita menjadi tidak berani untuk bertanya atau menjawab pertanyaan di kelas. “tidak berani bertanya” adalah dampak atau akibat dari sesuatu. Setelah ditanya, ternyata teman anda itu ketika bertanya selalu ditertawakan oleh yang lain.

Dalam kalimat sederhana kita bisa menuliskan seperti berikut:

  • Dampak yang terlihat: malu bertanya.
  • Penyebabnya: ditertawakan temannya (di-bully).

Secara umum, permasalahan yang ada di lingkungan sekolah dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok besar, yaitu masalah lingkungan fisik dan masalah sosial.

  • Masalah lingkungan fisik adalah masalah yang berhungan dengan benda, alam, dan keruangan (space).
  • Masalah sosial adalah masalah yang berhubungan dengan kebiasaan, perilaku, dan hubungan antar manusia.

Bagaimana cara menguraikan sebuah masalah?

  1. Tentukan masalahnya apakah masalah lingkungan atau masalah sosial.
  2. Sebutkan dampak yang teramati.
  3. Lanjutkan dengan mengajukan pertanyaan terhadap dampak tersebut dengan metode 5 W - 1 H (what, where, when, who, why, dan how).
  4. Buat alternatif jawaban dari pertanyaan tersebut.

2) Explorasi Pemecahan Masalah Teknik Peta Konsep (Mind Map)

Teknik mind map membantu kita untuk menggambarkan suatu permasalahan. Terdapat empat model mind map, yaitu:

1. Pohon Jaringan (Network Tree).
Model Pohon Jaringan cocok diguna kan untuk menggambarkan (menvisualisasi kan) hubungan sebab-akibat.
Gambar 1.3. Model Network Tree


2. Rantai Kejadian (event chain).
Model ini cocok utuk menggambarkan urutan kejadian.

Gambar 1.4. Model Event Chain


3. Model siklus (cycle concept map).
Model ini cocok untuk menggambarkan rangkaian kejadian yang berulang.

Gambar 1.5. Model Cycle Concept


4. Model Jaring Laba Laba (spider concept map)
Model ini cocok untuk proses mengembangkan gagasan atau menggambarkan curah pendapat.
Gambar 1.6. Model Spider Concept


3) Teknik membuat mind map.
Pokok masalah yang sudah di rumuskan, kita sajikan dalam bentuk peta konsep. Sediakan kertas gambar ukuran minimal A3 (buku gambar besar), pesil berwarna atau spidol berwarna agar menarik. Langkah langkah pembuatannya sebagai berikut:
  1. Tuliskan pokok masalah di tengah kertas, sebagai ide utama.
  2. Tuliskan beberapa ide yang berhubungan dengan ide utama. Untuk mempermudah dapat menggunaka kata penghubung, misalnya “terdiri atas”, “menggunakan”, disebabkan oleh” dan lain lain. Kemudian hubungkan dengan garis ide utama dengan ide sekunder.
  3. Tulis ide ketiga dari ide – ide sekunder, kemudian hubungkan dengan garis. Demikian selanjutnya sampai ide yang ingin ditulis selesai.
  4. Pewarnaan dapat digunakan pada kelompok sejenis. Dapat pula dibubuhi gambar pada bagian yang dianggap perlu supaya menarik dan mudah diingat.

Selamat Belajar,
Semoga menjadi orang sukses
😊

Post a Comment

Previous Post Next Post