Generasi muda

        Terima kasih atas kunjungan anda, disini saya akan share beberapa file yang saya miliki, semuanya ini adalah beberapa file yang saya peroleh ketika mengikuti beberapa acara seminar yang duselenggarakan oleh kampus saya semasa kuliah dulu Universitas Negeri Surabaya / UNESA.



Peranan Generasi Muda

       Peranan orang tua dalam mendidik turunannya menjadi faktor utama yang menentukan jati diri dan karakternya bagi seorang Generasi Muda.Tidak dapat dipungkiri bahwa dewasa ini orang tua ( ayah-ibu ) bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup, sehingga kadang-kadang terlupakan membina turunannya dan ini akan berakibat bimbingan mental dari orang tua berkurang. Timbulnya tata krama yang dihasilkan oleh satu keluarga akan menimbulkan watak dan sifat yang baik, khususnya  dibidang agama sangat mempengaruhi setelah mereka menginjak dewasa. Kehidupan sekolah sampai pada kampus yang mendidiknya juga sangat berperanan, terutama peranan Guru dan Dosen. Disamping itu faktor lingkungan terutama kehidupan dimasyarakat yang penuh tantangan hidup sangat mempengaruhi kehidupan mereka sebagai Generasi Muda.Semangat kebangsaan yang berkembang melalui Kabangkitan Nasional pada tahun 1908, Sumpah Pemuda yang merupakan sikap dan tekad persatuan kesatuan bangsa pada tahun 1928 dan puncak dari wujud perjuangan bangsa yaitu Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1845 harus dapat disadari dan dihayati bahwa bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan melalui proses yang sangat panjang. Pengorbanan para pendahulu kita walaupun telah diproklamasikan kemerdekaan masih terjadinya pemberotakan,penghianatan,penyelewengan dan invasi Belanda terhadap NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tetapi semua itu dapat diatasi, karena tekad semua bangsa Indonesia untuk merdeka tanpa tekanan dari bangsa lain.

       Saat ini peranan Generasi Muda dalam pembangunan bangsa bukanlah merebut kemerdekaan dari penjajah,tetapi mengisi kemerdekaan dan bukanlah melawan musuh penjajahan tetapi melawan musuh utama berupa kemiskinan, kemelaratan, dan keterbelakangan . Kesemua ini memerlukan kerja keras yang dilakukan oleh Generasi Muda dalam mengembangkan kecintaan, kesetiaan, keberanian untuk berkorban membela bangsa dan tanah air Indonesia dalam mengisi kemerdekaannya. Adanya kesempatan kerja yang luas di pemerintahan, swasta atau menciptakan lapangan kerja sendiri  akan terhindar adanya “penganguran tidak kentara” bagi Generasi Muda. Pandangan putus asa, masa depan suram harus dapat diatasi dengan usaha yang lebih. Camkanlah kalimat ini “apa yang bisa negara ini memberikan kepada  saya, tetapi apa yang harus dapat saya berikan kepada negara ini”. Untuk mengatasi ini semua maka kepandaian dan keterampilan harus dapat dipadukan. Suatu saat kepandaian yang dapat mencari pekerjaan dan suatu saat keterampilan yang menonjol untuk mengatasi suatu pekerjaan. Sangat berbahagia anda sebagai mahasiswa di Fakultas Bahasa dan Seni ini mendapati sekaligus keterampilan dan kepandaian secara akademik.Janganlah meremehkan suatu pekerjaan sekecil apapun, karena pekerjaan itu suatu saat akan membantu anda dikemudian hari.

       Bagi Negara Indonesia yang selalu tumbuh dan berkembang, dan seiring tumbuhnya  Generasi Muda, kemudian dengan pengelolaan negara  yang diatur oleh Pemerintah serta peranan masyarakatnya akan memberikan peranan bagi Generasi Muda dalam pengabdiannya kepada negara dan bangsa Indonesia. Kesemua ini harus didukung oleh Sumber Daya Manusia yang tangguh,dan tentunya yang memegang peranan adalah Generasi Muda, bahkan para Mahasiswa sebagai calon pimpinan dinegara ini. Kedewasaan bertindak untuk melakukan sesuatunya sangat diharapkan agar nilai-nilai yang sudah ada ini dapat dilestarikan. Tunjukkan sebagai bangsa yang berkepribadian Indonesia, mengambil,menyaring nilai dari bangsa lain yang bermanfaat/berguna sehingga dapat diterapkan sesuai dengan budaya kita. Empat Pilar Kebangsaan, termasuk pandangan Ber Wawasan Nusantara dan Ber Ketahanan Nasional merupakan kekuatan mental bagi kehidupan Generai Muda di masa mendatang.

       Pandangan ber Wawasan Nusantara tidak lain agar Generasi Muda mempunyai konsep cara pandang tentang diri dan lingkungannya, khususnya terhadap geografi/tanah airnya, yang disebut Wawasan. Contoh yang bisa lihat keadaan geografis Indonesia bahwa letak Indonesia adalah lautan yang diisi pulau-pulau, bukan pulau-pulau yang dikelilingi oleh lautan. Sehingga laut merupakan jembatan penghubung, misal laut Jawa, selat Makassar dll, dan bukanlah sebagai pemisah antara pulau satu dengan pulau lainnya. Hubungan antara bangsa dan tanah air menumbuhkan beberapa teori yang antara lain falsafah dan pandangan hidupnya serta untuk mengenali, menilai pengaruh-pengaruhnya kehidupan bangsa yang berupa tantangan, ancaman,hambatan dan gangguan dalam rangka mewujudkan cita-cita dan tujuan nasionalnya. Nusantara diartikan Indonesia sebagai sebagai suatu nusa (negara kepulauan) yang terletak di antara dua samudra (Samudra Hindia dan Samudra Pasifik) dan dua benua (Benua Asia dan Benua Australia).Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara terus menerus menandakan interaksi dengan lingkungannya demi terwujudnya; satu kesatuan wilayah yang serba nusantara;satu kesatuan bangsa yang menegakkan satu ideologi , UUD 1945, identitas; satu kesatuan sosial budaya atas dasar Bhineka Tunggal Ika; satu kesatuan ekonomi yang berdasarkan kekeluargaan;satu kesatuan pertahanan keamanan yang berdasarkan pengerahan seluruh rakyat semesta, membina satu tertib pertahanan dan keamanan serta kewaspadaan nasional.

      Adapun pandangan ber Ketahanan Nasioanal bagaimana bangsa Indonesia mencapai tujuan nasionalnya akan berinteraksi dengan lingkungannya, baik dalam maupun luar negeri. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul yang positif dan negatif bagi kelangsungan hidupnya yang berupa tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan. Untuk menghadapi segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan perlu adanya suatu kemampuan, kekuatan, ketangguhan, keuletan dan daya tahan yang dinamakan Ketahanan Nasional ini.Penjelasan secara mendetail tentang Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional ini tentunya sudah diajarkan dalam perkuliahan sebelumnya.

       Bekal yang diterima bagi Generasi Muda, mulai dari hasil didikan keluarga-sekolah-kampus-maupun sepak terjang dimasyarakat/pemerintahan/swasta akan menimbulkan semangat dan jiwa juang untuk berpatisipasi dalam pembangunan bangsa dan negaranya, dan saya yakin dengan mental “kejujuran” yang dipunyainya akan terhindar mental “korupsi” yang saat ini memprihatikan kita semua.Hindarilah pula penggunaan “narkoba”; “pergaulan bebas”,”pelecehan seksual” dll..

    Kebebasan berpendapat/demonstrasi sangat diakomodasi oleh Republik ini, tetapi saya mengharapkan lakukanlah dengan santun dan sopan. Hindari tindakan yang merusak, anarkis, merusak lambang negara (bendera merah putih/bendera resmi negara lain; gambar presiden /wakil presiden RI/negara lain; gambar Bhineka Tunggal Ika, dll),tak puas dengan proses Pilkada, sehingga mengakibatkan bentrokan dengan para petugas. Tunjukan bahwa sebagai Generasi Muda berpikiran yang jernih walaupun dalam hati panas. Tetapi saya percaya dalam kurun waktu nanti akan terjadi perubahan dalam melaksanakan kebebasan berpendapat ini di lapangan. Marilah kita tonjolkan diskusi secara ilmiah dalam mengutarakan sesuatunya.Tunjukkan jati diri kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan ketimuran.

       Semoga prakarsa UNESA khususnya bagi Fakultas Bahasa dan Seni menyelenggarakan seminar ini sangat berpengaruh bagi pendidikan di kampus, dan diharapkan dapat memberikan masukan ke Fakultas lainnya.Saya berpendapat bahwa “seni” merupakan suatu pengetahuan yang dapat mempengaruhi manusia untuk berbuat lebih sopan,halus dalam bertindak. Kritikan yang dihasilkan tidak bersifat reaktif dan merusak keadaan, tetapi diwujudkan dengan tulisan atau hasil karya berupa lukisan,karikatur,nyanyian dsbnya. Harapan saya, bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, dapat menunjukkan karakter dan jati dirinya sesuai dengan jiwa yang santun, sopan dan semangat seni yang terdapat dalam dirinya. Semoga.
  
Sumber: MakalahSN/Pend.Seni2011/Mayjen TNI (Pur) Drs. H. Soenarko, MM.

Subscribe to receive free email updates: