Teknik Fotografi Building | Memotret Objek dengan Teknik Building, Teknik Manual 'Building' Pada Fotografi

Fotografi building yaitu jenis fotografi yang menggunakan obyek bangunan-bangunan, seperti gedung, rumah, atupun bangunan yang lainnya.

Ada 2 pendekatan yang bisa dilakukan untuk memotret bangunan. Dari sisi arsitektur ataupun dari sisi cerita (essay) yang akan dibangun mengenai bangunan tersebut. Topik ini menekankan arsitektur (interior dan eksterior) suatu bangunan.

Perspektif bangunan sangat penting dalam sebuah foto arsitektur. Lensa kamera yang digunakan akan berpengaruh terhadap persepektif. Idealnya bangunan tampak lurus tanpa distorsi seperti mata manusia memandang. Ini bisa didapat dengan menggunakan lensa normal (50mm). Namun kondisi di lapangan seringkali tidak memungkinkan untuk selalu menggunakan lensa normal.

Bagaimana untuk mengatasi keterbatasan alat dan kondisi lapangan tersebut ? Berikut tipsnya :

1. Untuk menghasilkan foto dengan distorsi minimal, permukaan lensa harus sejajar dengan permukaan banguna.
2. Untuk bangunan tinggi, usahakan naik setinggi mungkin hingga bisa sejajar dengan perut bangunan. Cara lainnya pemotretan dilakukan dari jarak jauh dengan menjaga agar lensa tidak mendongak keatas (tetap paralel). Akan banyak bidang kosong dibagian bawah, yang nantinya harus dibuang (croping).
3. Koreksi perspektif juga bisa dilakukan dengan bantuan program pengolah foto. Syaratnya ada bidang kosong yang cukup dan sengaja kita siapkan untuk melakukan koreksi perspektif melalui software.
4. Koreksi persepektif yang paling tepat adalah dengan penggunaan lensa Perspective Correction ataupun dengan menggunakan View Camera.

Berikut adalah contoh hasil karya Fotografi Building dari segi Arsitektur :

Gedung Intiland Tower, Surabaya

Berikut adalah contoh hasil karya Fotografi Building dari segi Cerita :

Candi Borobudur