Menggambar atau drawing (Inggris) adalah kegiatan membentuk imaji, dengan menggunakan banyak pilihan teknik dan alat. Kegiatan menggambar berarti membuat tanda-tanda tertentu di atas permukaan dengan mengolah goresan dari alat gambar. Kebanyakan karya gambar adalah representasi dari ingatan atau imajinasi juru gambar (drafstman). Teknik digunakan ketika menggambar adalah; teknik garis atau linear, teknik arsir, teknik fluke atau dussel, teknik pointiliring atau titik, teknik blok, teknik aquarel dan teknik plakat.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan teknik menggambar adalah arah sumber cahaya, karena hal ini sangat penting agar hasil terlihat nyata. Penentuan arah sumber cahaya berlaku untuk teknik arsir, teknik dussel, teknik aquarel dan teknik pointiliring. Untuk teknik garis, teknik blok, dan teknik plakat tidak terlalu memperhatikan arah sumber cahaya, karena gambar berbentuk dua dimensi. Penentuan arah sumber cahaya penting karena mata manusia terbiasa melihat sesuatu yang nyata, sehingga perlu memperhatikan kedalaman intensitas gelap terang gambar.
A. Teknik Garis/Linier
TeknTeknik garis atau linear adalah teknik menggambar objek gambar dengan garis sebagai unsur utama, baik itu garis lurus atau garis lengkung. Teknik ini merupakan teknik paling mudah dan sangat fleksibel, dalam arti cara paling sederhana dan dapat dikembangkan menuju teknik yang lebih variatif. Teknik garis pada dasarnya cara menggambar objek secara outline atau garis luar saja. Objek gambar bisa bidang dan pertemuan dua bidang atau lebih. Teknik ini memungkinkan untuk menampilkan karakter garis.
B. Teknik arsir
Teknik arsir atau hatching adalah teknik gambar dan karya grafis yang digunakan untuk memberi efek warna maupun bayangan dengan membuat garis paralel atau sejajar. Jika garis paralel ditimpa dengan garis-garis paralel lain yang saling berpotongan, maka menjadi teknik cross hatching. Konsep utama teknik arsir adalah kepadatan, jumlah, dan ketebalan garis akan sangat mempengaruhi efek bayangan yang dihasilkan. Dengan meningkatkan kepadatan, jumlah, dan jarak antar garis, maka bayangan yang dihasilkan semakin gelap, begitu juga sebaliknya. Semakin gelap bidang yang diarsir maka bidang semakin jauh dari cahaya, dan semakin terang bidang yang diarsir maka bidang tersebut dekat dengan cahaya.
Teknik arsir berfungsi untuk menampilakn kesan tiga dimensi yang tidak dapat diwakili oleh garis kontur. Garis arsir mengacu pada serangkaian garis sejajar dengan jarak rapat. Kontras bayangan yang menimbulkan kesan tiga dimensi dapat dicapai dengan mendekatkan dua jenis arsir yang berbeda sudut
garis. Dengan cara ini, maka variasi garis akan memberikan ilusi warna, yang bila digunakan secara konsisten akan menghasilkan imaji yang realistis. Jenis arsir ada tiga, yaitu arsir biasa (hatching), arsir silang (cross hatching), dan arsir jaringan (scribbling).
- Arsir Biasa (hatching), yaitu garis arsir yang mengacu pada serangkaian garis rapat sejajar dan seirama sesuai dengan bentuk benda yang digambar.
- Arsir Silang (cross hatching), yaitu arsir yang melibatkan dua lapis garis arsir untuk mendapatkan kepadatan yang lebih tinggi dan menghasilkan nada gelap terang.
- Arsir jaringan (scribbling), yaitu jenis arsiran yang terdiri dari garis-garis berbagai arah yang dibuat secara acak, sehingga tekstur visual bervariasi dengan teknik garis yang digunakan.
C. Teknik fluke atau dussel
Teknik fluke atau dussel disebut teknik gosok, yaitu menggambar dengan cara menggosok tangan atau kertas yang sudah dibubuhi dengan serbuk pensil. Teknik ini juga bisa dilakukan dengan cara menggunakan pensil gambar yang digoreskan dalam posisi miring atau rebah. Teknik fluke atau dussel merupakan cara menggambar dengan menentukan gelap terang objek gambar. Ketika membuat bidang itu tampak gelap, maka gosokkan pensil semakin tebal, begitu sebaliknya. Alat yang bisa digunakan tidak hanya terbatas pada pensil, tetapi bisa juga menggunakan krayon, konte atau alat lain yang bisa digosokkan dan meninggalkan bekas gelap terang.
Hasil teknik dussel atau gosok
D. Teknik pointiliring atau titik
Teknik pointiliring atau titik yaitu teknik menggambar yang mempergunakan unsur titik atau point sebagai pembentuk gambar. Titik-titik dipergunakan pada saat membuat objek gambar gelap terang karena pengaruh cahaya. Teknik ini memiliki tingkat kedalaman gelap terang paling halus. Kunci utama dari teknik ini adalah bidang yang menghadap arah datang sumber cahaya akan memiliki intensitas warna yang lebih terang daripada bidang yang jauh dari sumber cahaya. Bidang yang berada dibalik bidang yang terkena cahaya, juga akan terlihat lebih gelap. Penggunaan efek kontur terputus memberikan kesan bidang tersebut merupakan bidang yang terkena cahaya paling banyak.
Teknik titik atau pointiliring
E. Teknik blok
Teknik blok adalah salah satu teknik menggambar yang dilakukan dengan cara menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna, sehingga menimbulkan kesan blok. Gambar produk teknik blok adalah tampak bentuk global, sehingga terkesan seperti siluet.
Hasil Teknik Blok
F. Teknik aquarel
Teknik aquarel adalah teknik menggambar yang menggunakan cat berbahan campuran air dan menggunakan sapuan warna tipis, sehingga hasilnya tampak transparan atau tembus pandang. Media gambar bisa menggunakan kertas, kain, atau media lain. Bila menggunakan media gambar kertas, maka dapat menggunakan cat air, cat poster, maupun tinta cina atau tinta bak. Penggunaan warna, baik warna cat air, cat poster, maupun tinta, harus dicampur dengan air dengan campuran yang sangat cair.
Hasil teknik aquarel
G. Teknik plakat
Teknik plakat kebalikan dari teknik aquarel, merupakan teknik menggambar dengan menggunakan cat dan sapuan warna tebal, sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup. Teknik menggambar ini menggunakan cat minyak, cat poster, ataupun cat akrilik.
Hasil lukisan dengan teknik plakat
Semoga bermanfaat, jangan lupa lihat artikel lainnya tentang Ragam Hias.
Tags:
seni rupa