Macam-Macam Teknik Seni Rupa Dua Dimensi yang Perlu diketahui

Sejak dahulu karya seni telah direproduksi selama puluhan tahun. Reproduksi karya seni pertama kali terjadi pada Abad Pertengahan dan berkembang di abad ke-19 dengan munculnya fotografi dan teknik litografi. Reproduksi karya seni pada jenis ini termasuk foto, cetakan, litograf, dan reproduksi patung . Reproduksi seni merupakan duplikat atau hasil ulang dari karya seni yang asli, karena penggandaannya itulah maka karya duplikat tersebut dinilai tidak terlalu mahal dan dapat diperlukan orang bagi yang ingin memiliki dan atau mengoleksinya.
Contoh teknik cetak cor
  • Cetakan, Selama puluhan tahun, seniman menggunakan cetakan dari pekerjaan mereka untuk meningkatkan keuntungan dalam memproduksi suatu karya. Selain itu merepro merupakan cara mudah untuk lebih terjangkau publik. Teknik cetak yang saat ini paling banyak digunakan adalah untuk mereproduksi lukisan terkenal.
  • Litografi, Litografi adalah sebuah teknik pencetakan yang ditemukan pada tahun 1798. Desain digambar dengan kapur berminyak pada sebuah lempengan batu tebal. Selanjutnya batu ditutupi dengan air dan tinta. Tinta melekat pada daerah menorehkan tetapi bukan daerah tertutup oleh air. Akhirnya, kertas diterapkan untuk lempengan, memindahkan gambar bertinta pada kertas. Mereka menggunakan teknik ini karena ingin membuat beberapa salinan dari pekerjaan mereka. Seniman terkenal seperti Goya, Daumier, dan Manet menggunakan teknik ini untuk menghasilkan beberapa karya seni mereka. Namun, cara ini tidak dapat digunakan untuk mereproduksi lukisan ataupun gambar.
Baca juga: Teknik Pembuatan Cor Logam di Indonesia - bagian 1
  • Patung, Karya patung dan relief dapat direproduksi dengan menggunakan gips (plaster of Paris). Penggunaan teknik ini untuk membuat duplikat patung/relief semirip mungkin dengan aslinya. Langkah pertama dalam proses ini adalah penyiapan bahan dan alat, melapisi model patung/relief menggunakan minyak untuk memudahkan membuka sehingga dapat meminimalisir kerusakan pada patung atau relief aslinya. Tempat koleksi karya repro ini ada di museum Victoria dan Albert di London. Kedua museum tersebut memiliki koleksi reproduksi patung terkenal, seperti Michelangelo Daud, yang disuguhkan dalam pameran permanen.
  • Fotografi, Dalam fotografi ada cara lain mereproduksi gambar dan lukisan dengan teknik yang baik. Dengan munculnya fotografi pada abad ke-19, seni litografi lambat laun menjadi menurun popularitasnya dalam seni cetak. Seniman Charles Ebbets (pada tahun 1932), mencoba menangkap sebelas orang pada saat istirahat makan siang, duduk di sebuah balok baja, selama pembangunan Rockefeller Center. Kemudian gambar ini direproduksi berkali-kali dengan teknik fotografi dan pencetakan. Hal ini juga menginspirasi karya seni lainnya, seperti pada kehidupan dan ukuran patung.
Baca juga: 12 Gaya Lukisan Peserta Didik Menurut Herbert Read

Subscribe to receive free email updates: